Indonesia keluar dari OPEC

Tiga tahun lepas sebenarnya Indonesia telah pun memaklumkan niatnya untuk keluar dari OPEC. Malah sangat mungkin niatan itu sebenarnya sudah ada sejak lama. Tetapi cadangan itu baru akan wujud di penghujung tahun ini.

Bagaimana pun kepastian bahawa Indonesia akan keluar dari pertubuhan negara-negara pengekspor minyak itu telah pun dimaklumkan oleh Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Purnomo Yusgiantoro. “Meskipun kita sudah bayar iuran untuk tahun ini, sudah diputuskan bahawa kita keluar dari OPEC”, kata Purnomo. Malah semalam, tak kurang dari Wakil Presiden, Jusuf Kalla, pun menguatkan keputusan pemerintah itu.

Apa yang terjadi? Indonesia pernah berperan sangat penting dalam pertubuhan negara-negara pengekspor minyak itu, malah beberapa tahun Menteri Energi di masa Presiden Suharto, Soebroto, menjadi pimpinan pertubuhan ini. Sebagai salah satu negara yang kaya sumber minyak, Indonensia bergabung penjadi ahli OPEC pada tahun 1969 (data KOMPAS 1962). Ketika itu produksi minyak Indonesia seputar 1,6 juta barrel dalam satu hari, sementara keperluan minyak untuk dalam negara hanya seputar 1 juta barrel per hari.

Rupanya membubungnya harga minyak dunia, yang juga menyulitkan Indonesia adalah hal utama yang menjadi alasan Indonesia keluar dari OPEC. Produksi minyak mentah Indonesia terus merosot, sementara konsumsi terus bertambah mengekor bertamah ramainya rakyat, bertambah banyaknya kereta dan motosikal, dan keperluan energi dan elektrik yang besar.

Sejak 2003, Indonesia telah menjadi negara net oil importir minyak, bukan lagi negara pengekspor minyak. Jadi sudah sepatutnya Indonesia keluar dari OPEC.

Setakat ini, Indonesia hanya berada pada peringkat ke 11 dari 13 negara ahli OPEC. Pertubuhan ini dianggarkan memproduksi 28 juta barrel minyak per hari bagi dunia, sementara Indonesia hanya mampu menyumbang 846.000 barrel minyak mentah per hari.

Dengan situasi serupa ini, ketika harga minyak dunia membubung tinggi hingga lebih dari 130 dollar per barrel, Indonesia justeru terjejas dalam kegawatan.